Rusia Lancarkan Serangan Udara Terparah Sejak Invasi, 12 Warga Sipil Tewas
Mari Membangun! Ukraina – Moskow kembali mengintensifkan agresi militer dengan meluncurkan gelombang serangan drone dan rudal terbesar dalam satu malam ke wilayah Ukraina. Data terbaru dari otoritas setempat menyebutkan 12 orang meninggal dunia, termasuk tiga anak-anak, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat insiden ini.
Serangan Beruntun Rusia dalam 48 Jam Terakhir
Insiden terbaru pada Sabtu (24/5/2025) malam ini menjadi serangan kedua terbesar dalam dua hari setelah Kyiv, ibu kota Ukraina, dihujani rudal dengan intensitas tertinggi sejak awal perang. Serangan ini terjadi di tengah penolakan Kremlin terhadap seruan gencatan senjata dari komunitas internasional.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa tim darurat sedang bekerja di 30 lokasi terdampak, termasuk permukiman sipil dan infrastruktur vital. “Rusia terus membunuh setiap hari. Perang ini tidak berhenti, baik di akhir pekan maupun hari kerja. Dunia tidak boleh abai,” tegasnya dalam keterangan resmi Minggu pagi (25/5/2025).
Zelensky: Diamnya Sekutu Buka Peluang Eskalasi
Pemimpin Ukraina itu juga mengkritik respons lamban sekutu, terutama Amerika Serikat, dengan menyatakan, “Diamnya AS hanya memberi energi baru bagi Putin.” Pernyataan ini menyinggung sikap Donald Trump, Presiden AS, yang sebelumnya menyebut Putin “berkomitmen mengakhiri perang.”
Ukraina kembali mendesak negara-negara pendukungnya untuk memperkuat tekanan politik dan militer terhadap Moskow guna mempercepat proses perdamaian. (BBC/saf/ham)
✍️ Editor: Mashuri
© 2025 MariMembangun.com






